MANAGEMENT 80


DAERAH KALIMANTAN TIMUR BISA MENYAKSIKAN GERHANA MATAHARI Tanggal 9 Maret 2016 pada pukul 08:38 WITA dan tepatnya di Selerong dan sekitarnya pada pukul 08:39;17 WITA



Fenomena langka akan terjadi di Indonesia pada 9 Maret 2016. Ya, Indonesia "mendapat jatah" kemunculan gerhana matahari total pada hari tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, butuh waktu 350 tahun untuk dapat melihat gerhana matahari total di tempat yang sama. Itu artinya, kesempatan menyaksikan fenomena ini di Indonesia hanya terjadi sekali seumur hidup.

Namun, tidak semua masyarakat di Indonesia dapat menyaksikan gerhana matahari total secara langsung. Menurut BMKG, hanya 11 provinsi yang dilintasi gerhana matahari total. Ke-11 provinsi tersebut adalah Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Kejadian gerhana ini akan terjadi pada pagi hari. Meski demikian, setiap wilayah memiliki waktu yang berbeda-beda. Di wilayah Indonesia barat, gerhana mulai pukul 06.20 WIB di wilayah Palembang dan mencapai puncaknya pukul 07.21; wilayah Tanjung Pandan mulai pukul 06.21 dan mencapai puncaknya 07.23 WIB; wilayah Palangkaraya mulai pukul 06.23 dan mencapai puncaknya 07.30 WIB; dan di wilayah Bengkulu (Muko-Muko), gerhana akan mencapai puncaknya pukul 07.19 WIB.

Di wilayah Tengah seperti Palu, gerhana mulai pukul 07.27 WITA dan mencapai puncaknya pukul 08.38 WITA. Hal ini berbeda dengan Ternate yang berada di wilayah Timur, di mana gerhana mulai pukul 08.36 WIT dan mencapai puncaknya 09.52 WIT.
Terkait dengan gerhana matahari total yang tidak dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, BMKG menyediakan layanan streaming bagi masyarakat yang tertarik untuk menonton peristiwa langka ini.
Inilah Jadwal Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016

|||0
Menkes_
Fenomena gerhana matahari total 9 Maret 2016 memang sangat dinanti masyarakat Indonesia. Namun, jangan lupakan kesehatan mata saat menyaksikan fenomena langka ini.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengimbau masyarakat tidak melihat langsung ke arah sinar matahari dengan mata telanjang atau cukup melihat pantulannya saja.
Jika ingin melihat fenomena gerhana matahari total, gunakanlah kacamata yang dapat melindungi mata dari paparan sinar ultaviolet (UV).
"Jangan melihat langsung, pakai kacamata anti ultraviolet. Itu yang paling aman," kata Nila di Gedung Kementerian Kesehatan, Jumat (4/3/2016).
Nila mengatakan, tak semua kacamata hitam yang dijual di pasaran memiliki perlindungan khusus terhadap sinar UV. Untuk itu, kacamata yang dibeli tak sekedar hitam. Bisa juga menggunakan kacamata yang memang dibuat khusus untuk melihat fenomena gerhana matahari.
"Hati-hati karena kacamata hitam belum tentu memiliki anti ultraviolet," lanjut Nila.
Nila yang juga dokter spesialis mata ini menjelaskan, sinar UV dari matahari dapat merusak retina mata jika masuk secara berlebihan. Retina berfungsi menerima cahaya, kemudian dikirim ke otak, dan akhirnya mata bisa melihat warna warni.
"Sinar itu masuk ke mata, bisa membakar. Ibaratnya bisa pergi ke gardu listrik, kalau ultraviolet menyinari gardunya bisa kebakar, jadi enggak bisa lagi mengirim sinyal ke otak," terang Nila.
Gerhana matahari total akan bisa disaksikan di 12 provinsi, di antaranya Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Fenomena langka itu akan berlangsung pada pagi har
Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments